Selasa, 09 November 2010

Tips dan Trik Memilih Jurusan Komputer


Mas, saya baru mo masuk kuliah, tapi saya sedang bingung mo ngambil jurusan apa? Apa sih sebenarnya bedanya jurusan Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika? Dan yang mana menurut mas Romi yang ke depannya bagus? (Adoy Chumaidi)
Juli dan agustus adalah musim orang mendaftar kuliah. Jadi setiap tahun di kedua bulan ini saya ada ritual menerima banyak pertanyaan lewat YM atau email tentang pemilihan jurusan di bidang komputer (computing). Kalau jurusan lain misalnya Grogol atau Kampung Rambutan biasanya nggak tanya saya sih :). Saya coba rangkumkan beberapa jawaban yang biasanya saya berikan.
Perlu kita garis bawahi dulu bahwa “secara konsep” kurikulum bidang komputer di Indonesia sudah cukup baik. Kurikulum Indonesia mengacu dan mengadaptasi Computing Curricula, yaitu panduan kurikulum bidang komputer (computing) yang diterbitkan secara bersama oleh ACM (the Association for Computing Machinery), AIS (the Association for Information System) dan IEEE-CS (the IEEE Computer Society). Beberapa dokumen usulan kurikulum yang diajukan APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer) saya lihat juga mengacu ke Computing Curricula 2001 dan 2005. Kalau kemudian ada pertanyaan kok pelaksanaan di lapangan tidak sebagus konsepnya. Ya banyak faktor yang masih menjadi masalah di Indonesia, kualitas SDM pengajar, infrastruktur, minimnya textbook yang baik, dsb. Mari kita perbaiki bersama-sama dan tidak perlu saling menyalahkan :)
Sekali lagi, Indonesia hanya mengadaptasi dan bukan mengadopsi Computing Curricula, artinya bahwa tidak semua nama jurusan dan nama mata kuliah di Indonesia sama “plek” dengan apa yang ada di Computing Curricula. Computing Curricula memberikan panduan tentang penyelenggaraan, penamaan mata kuliah beserta pembobotannya dan penyusunan kurikulum pada 5 jurusan, yaitu: Computer Engineering (CE, Teknik Komputer), Computer Science (CS, Ilmu Komputer), Information Systems (IS, Sistem Informasi), Information Technology (IT, Teknologi Informasi), Software Engineering (SE, Rekayasa Perangkat Lunak).
Adaptasi dan acuan kurikulum di Indonesia adalah:
  1. Computer Science untuk program studi (jurusan) Teknik Informatika atau Ilmu Komputer
  2. Computer Engineering untuk program studi (jurusan) Sistem Komputer atau Teknik Komputer
  3. Information System untuk Sistem Informasi atau Manajemen Informatika
Sedangkan Software Engineering dan Information Technology, di Indonesia dianggap bukan merupakan program studi (jurusan) karena masih bisa masuk salah satu bagian dari Teknik Informatika atau Ilmu Komputer.
Lha terus dimana letak perbedaan jurusan-jurusan diatas?
Semua jurusan (program studi) sebenarnya memiliki mata kuliah yang boleh dikatakan “sama”, hanya pembobotannya berbeda. Bobot inilah yang nantinya menentukan jalur karier dan bidang kerja lulusan. Kompetensi lulusan setiap jurusan biasanya di desain seperti di bawah:
  1. Computer Engineering (CE) (Jurusan Sistem Komputer atau Teknik Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mendesain dan mengimplementasikan sistem yang terintegrasi baik software maupun hardware 
  2. Computer Science (CS) (Jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer) diharapkan menghasilkan lulusan dengan kemampuan yang cukup luas dimulai dari penguasaan teori (konsep) dan pengembangan software.
  3. Information System (IS) (Jurusan Sistem Informasi atau Manajemen Informatika) diharapkan menghasilkan lulusan yag mampu menganalisa kebutuhan (requirement) dan proses bisnis (business process), serta mendesain sistem berdasarkan tujuan dari organisasi
  4. Information Technology (IT) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu bekerja secara efektif dalam merencanakan, mengimplementasikan, mengkonfigurasi dan memaintain infrastruktur teknologi informasi dalam organisasi.
  5. Software Engineering (SE) diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu mengelola aktifitas pengembangan software berskala besar dalam tiap tahapannya (software development life cycle).
Computing Curricula membuat suatu komparasi umum dan pembobotan mata kuliah tiap jurusan dengan visualisasi grafis seperti di bawah. Sumbu horizontal menggambarkan arah pengembangan (apakah lebih teoritis atau lebih praktis), sedangkan sumbu vertikal menggambarkan topik dan desain mata kuliah yang diajarkan. Pembobotan ditandai dengan warna abu-abu tua pada visualisasi
Mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan pemahaman untuk adik-adik sekalian yang baru lulus dan ingin melanjukan kuliah di bidang komputer (computing). Masalah jurusan yang mana yang baik, ini tergantung “minat, keinginan, dan potensi” adik-adik sekalian. Saya yakin tidak seorangpun yang bisa menjudge suatu jurusan lebih baik daripada jurusan lain. Sebenarnya saya ingin mengatakan bahwa “peluang” lebih utama daripada “minat, keinginan dan potensi”. Toh saya dulu berangkat ke Jepang dan masuk ke jurusan yang sebenarnya bukan minat, keinginan atau potensi saya. Ya prioritas berpikir saya adalah peluang dapat beasiswa ke luar negeri, sehingga dapat membantu meringankan beban orang tua. Kebetulan pada saat saya lulus SMA tahun 1993, perekonomian orang tua saya mengalami masa suram. Jurusan apapun, bahkan kalau saya ditunjuk untuk mengambil jurusan ekonomi, politik, dsb, tetap saya akan ambil karena prioritas peluang lebih tinggi :)
Yang terakhir, perlu diperhatikan bahwa ada beberapa irisan bidang computing dengan bidang lain yang sepertinya mirip tapi sebenarnya beda. Misalnya, bagi yang ingin mendalami desain grafis dan animasi secara mendalam, saya sarankan tidak masuk ke salah satu dari lima jurusan computing diatas. Akan lebih baik apabila masuk ke jurusan desain komunikasi visual (DKV), yang biasanya ada di bawah fakultas seni rupa. Saya jamin lebih pas untuk yang berminat di animasi dan desain grafis. Banyak mahasiswa yang cita-citanya menjadi animator dan graphics designer akhirnya harus melongo dan menyesal karena salah masuk ke jurusan computing. Akan saya bahas tentang DKV di lain kesempatan ;)

“DOSA & TAUBAT”


A. Macam-2 Dosa. Manusia mempunyai sifat dan akhlak yang bermacam-macam antara lain: 1. Sifat-2 Rububiyah (Penuhanan). Dari sini muncul takabur, membanggakan diri, mencintai pujian dan sanjungan, mencari popularitas dan ketenaran serta lain-lainnya. Ini termasuk dosa-2 yang merusak, sekalipun banyak orang yang melalaikannya dan menganggapnya bukan dosa. 2. Sifat-2 Syaithaniyah (Kesetanan). Dari sisni muncul kedengkian, kesewenang-wenangan, menipu, berdusta, makar, kemunafikan, menyuruh kepada kerusakan dan lain-lainnya. 3. Sifat-2 Bahimiyah (Kebinatangan). Dari sini muncul kejahatan, memenuhi nafsu perut dan syahwat kemaluan, perbuatan zina, homoseks, mencuri, bertindak kejam untuk memuaskan nafsu dan lain-lainya. 4. Sifat-2 Sabu’iyah (Kebuasan). Dari sini muncul amarah, dengki, menyerang orang lain, membunuh, memukul, merampas harta dan lain-lainya. Sifat-2 ini mempunyai perjenjangan didalam fitrah manusia. Sifat-2 Bahimiyah biasanya lebih dominant terlebih dahulu, lalu disusul sifat-2 Sabu’iyah pada urutan kedua. Jika dua sifat ini berhimpun menjadi satu maka akan meyeret akal ke sifat-2 Syaithaniyah, lalu disusul dengan sifat-2 Rububiyah. Inilah induk-2 dosa dan sumber-sumbernya. Kemudian dosa-2 ini memancar dari sumber-sumbernya ke aktifitas fisik dan keseluruh badan. Sebagian diantaranya ada yang mendekam didalam hati, seperti pemikiran bid’ah, kemunafikan, memendam kejahatan; dan sebagian lainnya ada di mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan, kaki dan badan. Kemudian dosa-2 ini dibagi dua macam yaitu, Kaitannya dengan hak manusia dan Kaitan antara hamba dan Rabb-nya. Dosa yang berkaitan dengan dengan hak manusia lebih berat, sedangkan dosa yang kaitannya antara hamba dan Rabb-nya lebih mudah untuk dimintakan ampunan, kecuali yang berupa syirik, yang sama sekali tidak akan diampuni. Nabi SAW bersabda; “Mahkamah disisi Alloh itu ada tiga macam; Mahkamah yang Alloh tidak mengindahkannya, Mahkamah yang Alloh tidak meninggalkannya sedikitpun, dan Mahkamah yang Alloh tidak memberi amnesti. Mahkamah yang Alloh tidak memberi amnesty ialah syirik. Alloh telah berfirman, ‘Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga’. Sedangkan Mahkamah yang Alloh tidak mengindahkannya sedikitpun adalah kedzaliman hamba secara sendirian tentang sesuatu antara dirinya dan Alloh. Dia mengampuni yang demikian itu dan melewatkannya jika Dia menghendaki. Sedangkan Mahkamah yang Dia tidak meninggalkannya sedikitpun adalah kedzaliman sebagian hambanya terhadap sebagian yang lain. Qishash adalah sesuatu yang pasti.” (Riwayat: Ahmad). “Jauhilah tujuh dosa besar, yaitu syirik kepada Alloh, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Alloh kecuali menurut haknya, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat pertempuran dan menuduh wanita-2 mukminah yang baik lagi lengah.” (Riwayat: Bukhary, Muslim). B. Taubat Taubat wajib dilakukan secara terus menerus. Sebab manusia tidak terbebas dari kedurhakaan. Kalaupun dia terbebas dari kedurhakaan fisik, belum tentu dia terbebas dari hasrat dosa dengan hatinya. Kalaupun dia terbebas dari dosa ini, belum tentu dia terbebas dari bisikan setan yang menyusupkan perasaan untuk tidak mengingat Alloh. Kalaupun dia terbebas dari hal ini, belum tentu dia terbebas dari kelalaian dan keterbatasan mengetahui Alloh, sifat-2 dan perbuatan-2Nya. Tentu saja semua manusia tidak terlepas dari kekurangan semacam ini. Alloh SWT telah memerintahkan untuk Taubat. Firman-Nya; “Dan, bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh hai orang-2 yang beriman, supaya kalian beruntung” (An-Nur:31). “Hai orang-2 yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh dengan taubat yang semurni-murninya.” (At-Tahrim:8). “Sesungguhnya Alloh menyukai orang-2 yang taubat dan menyukai orang-2 yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah:222). “Dialah yang menerima taubat dari hamba-hambanya.” (Asy-Syura:25). “Mudah-mudahan Alloh menerima taubat mereka. Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (At-Taubah:102). Nabi SAW bersabda; “Hai manusia, bertaubatlah kepada Rabb kalian. Sesungguhnya aku bertaubat (memohon ampunan) kepada Alloh sehari seratus kali.” (Riwayat: Muslim, Bukhary). “Alloh sangat senang karena taubat hamba-Nya yang mukmin karena ulahnya terhadap seseorang ditempat yang terpencil dan ganas. Dia membawa seekor unta yang diatas punggungnya ada makanan dan minumannya. Lalu dia tidur. Ketika bangun ontanya tidak ada ditempat. Diapun mencari-carinya hingga tak kuasa lagi menahan rasa haus. Kemudian dia berkata, ‘Lebih baik aku kembali ketempat semula, lalu tidur hingga ajal menjemputku’. Maka dia letakkan kepala diatas lengan siap untuk mati. Ketika terbangun dia mendapatkan ontanya ada disampingnya beserta bekal, makanan dan minumannya. Alloh lebih senang melihat taubat hambanya melebihi senangnya orang yang menemukan ontanya yang hilang itu.” (Riwayat: Bukhari, Muslim). “Sesungguhnya ada yang terasa menutupi hatiku, lalu akupun memohon ampunan kepada Alloh sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari semalam.” (Riwayat: Muslim, Abu Daud, Al-Baghawy). “Sesungguhnya Alloh menerima taubat hambanya selagi dia belum sekarat.” (Riwayat: At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hiban, Al-Baghawy). “Tidaklah seseorang melakukan suatu dosa. Lalu dia wudhu’ dan membaguskan wudhu’nya, kemudian shalat dua roka’at dan memohon ampunan kepada Alloh SWT., melainkan dosa-dosanya telah diampuni.” (Riwayat: At-Tirmidzi, Ahmad). (Ibnu Qudamah: Jalan orang-2 yang mendapat petunjuk).